Jumat, 28 Januari 2011

Awal mula berdirinya Killing Me Inside

 
Teman teman Killing Me Inside (Killms) adalah band bergenre Modern Rock / Emo yang dibentuk pada awal tahun 2006 dengan personilnya, yaitu : Sansan sebagai vokalis, Raka dan Josaphat sebagai gitaris, Onadio sebagai bassis dan Rendy pada drum. Tetapi pada pertengahan '08, Raka (gitaris) Killing Me Inside terpaksa mengundurkan diri untuk bergabung dengan band lain (Vierra) karena beberapa alasan.

"Gue harus mengundurkan diri dari band ini (Killms) karena adanya bentrok antara 2 band yaitu Killing Me Inside dan Vierra. Kedua band ini akan menjalankan kontrak dimana suatu pihak tidak membolehkan playernya untuk mempunyai lebih dari 1 band. Saat ini gue berada di posisi yang bagi gue hasil akhirnya sama skali bukan apa yang gua inginkan, dimana gue diharuskan untuk memilih Vierra yang disebabkan oleh "suatu faktor keluarga" yang sama sekali gak bisa gue tolak," kata si Raka seperti yang dituliskan di Blog Myspace Killms.

Kemudian pada tahun itu, memasuki 2009, setelah beberapa kali manggung dan melakukan tour, Sansan (Vokalis) dan Rendy (Drum) juga meninggalkan band dan karena beberapa alasan. Sansan sebagai vokalis keluar karena memang pilihannya dia sendiri untuk keluar (dan sekarang ada di Pee Wee Gaskins) dan Rendy sebagai Drummer mengundurkan diri karena sibuk untuk rencana jangka panjang
Eits tapi band ini kagak bubar karena formasi
selanjutnya Killms adalah sebagai berikut: Onadio sebagai vokalis, Josaphat pada gitar, Agung pada bass dan Davi untuk menggantikan Rendy pada drum. Band ini sudah mempunyai satu album yaitu "A Fresh Start For Something New" yang hitsnya lagunya yaitu "The Tormented".Kalian pasti tau dong !

Kemudian di saat menyelesaikan project album kedua, tiba-tiba Agung (basiss) mengundurkan diri dikarenakan Agung tidak cocok dengan genre Killms yang tiba-tiba berubah dalam album kedua ini (post- hardcore menjadi emo/modern pop).

Dan akhirnya formasi Killms untuk sementara 3 orang ( Onad, Josaphat, Davi) dan dibantu oleh Rudy/Rudney pada bass pada album kedua. Itu terlihat pada video klip "TANPA DIRIMU" dan pada CROOZ-MACBETH Tour.
Disini gw bakalan kasih informasi pada kalian semua tentang band indi asli indonesia ini !
Untuk Para Screamo di Tanah air, terutama pecinta Bring Me the Horizon
datang dan saksikan Live Performance Bring Me The Horizon di Tennis Indoor Senayan
Tanggal 19 Februari 2011
Panggung Akbar ini di hadiri band Screamo dari Luar negri juga lho !
Kedatangan mereka tahun lalu sempat tertunda, tetapi akhirnya Bring Me The Horizon menepati janjinya untuk datang ke Jakarta. Band asal Inggris yang berdiri sejak tahun 2004 ini dipastikan akan tampil pada hari Sabtu, 19 Februari 2011 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta dan adalah JAVA Musikindo yang menambah Bring Me The Horizon ke dalam agenda konser awal tahun depan milik mereka. Selain Bring Me The Horizon, untuk periode Januari sampai Februari 2011 saja JAVA Musikindo sudah mengumumkan konser Four Year Strong & Set Your Goals, New Found Glory & The Starting Line serta We The Kings, Never Shout Never & I See Stars. Oli Sykes cs sendiri dipilih oleh Adrie Subono karena kehadiran mereka memang sudah ditunggu-tunggu oleh para penggemarnya di tanah air dan mereka mempunyai album baru yang bagus, terbukti dengan album “There Is a Hell, Believe Me I've Seen It. There Is a Heaven, Let's Keep It a Secret” yang menjadi album nomor 1 di peringkat musik resmi Australia. Sudah menunggu lama konser mereka? Bersiaplah! Karena sekarang giliran kalian. (javamusikindo)

Rahasia Bondan Prakoso Bertahan di Musik

VIVAnews - Dalam setiap penampilannya, Bondan Prakoso selalu tampil dengan gebrakan baru yang berbeda dari musisi lain. Ia merasa beruntung karena musiknya bisa diterima sehingga bisa tetap eksis sampai saat ini.

"Mungkin semua sudah gue capai. Istilahnya dari segi penjualan sudah oke, kemudian idealis juga sudah tersalurkan. Semua kayaknya sudah gue coba," kata Bondan saat ditemui di Studio Indosiar, Jakarta Barat.

Mantan penyanyi cilik ini juga tak mau asal-asalan dalam bermusik. Ia selalu mengikuti suara hatinya. Ia berusaha tetap mempertahankan idealismenya dan tak hanya sekedar mengikuti selera pasar.

"Album ke satu dan kedua gue, idealis banget. Gue bisa bikin reggae, keroncong, rap, rock dan bisa diterima. Dan teman-teman gue bilang memang idealisme gue masih tetap jalan," ucapnya.

Lantas, apakah rahasia pelantun 'Ya Sudahlah' agar tetap eksis di tengah maraknya band-band dan penyanyi solo pendatang baru?

"Untuk bisa bertahan mungkin kompak, solid. Harus lebih pintar dari siapapun," ucapnya sambil tertawa .

Keep Funk Bro !